A.
Pengertian Corporate
Social Responsibilty (CSR)
Definisi CSR (Corporate Social
Responsibility) adalah suatu tindakan atau konsep yang dilakukan oleh
perusahaan (sesuai kemampuan perusahaan tersebut) sebagai bentuk tanggung jawab
mereka terhadap sosial atau lingkungan sekitar dimana perusahaan itu berada. Contoh
bentuk tanggung jawab itu bermacam-macam, mulai dari melakukan kegiatan yang
dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan perbaikan lingkungan, pemberian
beasiswa untuk anak tidak mampu, pemberian dana untuk pemeliharaan fasilitas
umum, sumbangan untuk desa/fasilitas masyarakat yang bersifat sosial dan
berguna untuk masyarakat banyak, khususnya masyarakat yang berada di sekitar
perusahaan tersebut berada. Corporate
Social Responsibility (CSR)
merupakan fenomena strategi perusahaan yang mengakomodasi kebutuhan dan
kepentingan stakeholder-nya. CSR timbul sejak era dimana kesadaran
akan sustainability perusahaan
jangka panjang adalah lebih penting dari pada sekedar profitability.
Beberapa tahun belakangan, di negara kita ini
seperti sedang keranjingan CSR, yaitu singkatan dari Corporate Social
Responsibility. CSR awalnya berangkat dari konsep usaha pengelolaan stakeholder
oleh si perusahaan yang menjadi bagian pula dalam GCG (Good Corporate
Governance) mereka. Awalnya pula bahwa CSR dilakukan dengan tujuan untuk
meningkatkan kesejahteraan lingkungan sekitar agar kembali berdampak positif
terhadap sustainability perusahaan. Namun kesini-kesini bisa jadi yang namanya
CSR dilatarbelakangi oleh berbagai tujuan yang berbeda. Apabila kita perhatikan
berbagai kegiatan CSR perusahaan-perusahaan sekarang ini dibedakan menjadi 3
tujuan yang berbeda, seperti dijelaskan secara singkat berikut:
1.
CSR untuk Murni Sosial
Ada perusahaan yang memprogramkan kegiatan CSR mereka dengan
tujuan murni sosial, dalam hal ini “menyumbang” mereka yang kekurangan.
Kegiatan CSR dengan tujuan ini biasanya cukup tersembunyi, karena pada dasarnya
tujuannya saja sudah sosial buat apa digembar-gemborkan. Proyek atau kelompok
yang dibantu pun cenderung tidak selalu ada hubungannya dengan perusahaan,
seperti ke panti-panti atau daerah-daerah bencana. CSR dalam koridor tujuan ini
murni sebagai kegiatan sosial perusahaan untuk membantu sesama.
2.
CSR untuk Internal
Ada juga kegiatan CSR yang ditujukan untuk membangun rasa
solidaritas di dalam internal perusahaan. Suatu organisasi memang membutuhkan
media/kegiatan bersama agar rasa kebersamaan dan rasa saling memiliki tumbuh
lebih dalam. Berbagai perusahaan ada yang menggunakan aktivitas sosial sebagai
kegiatan bersama yang dilakukan oleh para anggota organisasi. Dalam hal ini
seperti kunjungan bersama ke panti atau daerah bencana. CSR dalam koridor
tujuan ini mementingkan dampak yang dirasakan oleh pelaku, dalam hal ini para
karyawan yang ikut terjun langsung membantu sesama atas nama perusahaan.
Melalui kegiatan ini para karyawanpun dapat melihat niat baik dan solidaritas
perusahaan kepada sesama, dan tentu meningkatkan cinta akan perusahaan tempat
mereka bekerja.
3.
CSR untuk Building A Good Brand Image
Yang tidak kalah banyaknya adalah CSR dengan tujuan untuk
meningkatkan citra positif merk di mata masyarakat. Contohnya saja apabila kita
melihat berbagai liputan bencana alam, tiba-tiba di tendanya ada nama brand
tertentu terpampang besar, karena tendanya sumbangan dari mereka. Bahkan gw
pernah lihat yang lebih heboh, yaitu truk penggali tanahnya dipasangkan spanduk
besar terpampang logo merk tertentu, karena truk tersebut sumbangan dari
mereka. Hal ini memang sah-sah saja, dan tetap memberi dampak positif terhadap
orang-orang yang dibantu. Pada koridor tujuan ini, perusahaan mengorientasikan
pada publisitas yang mereka dapatkan pada saat melakukan kegiatan CSR. Dalam
hal ini tidak selalu berupa bantuan bencana, yang sering kita lihat misalnya
adalah bantuan dana pendidikan atau kesehatan untuk kelompok masyarakat
tertentu. Pada umumnya CSR dengan tujuan pembangunan citra merk ini
mengandalkan publisitas media yang besar, sehingga berita kegiatan ini
diharapkan menyebar semakin luas di masyarakat.
4.
CSR untuk Promosi
Nah kalo yang ini juga ga jarang terjadi lho! Bahkan
akhir-akhir ini pun kian menjamur. Tentu sering Anda mengamati, apabila Anda
membeli produk kami, itu berarti Anda telah menyumbang sekian rupiah untuk anak
jalanan atau fakir miskin. Nah itu dia CSR untuk promosi. Pada dasarnya sih
menurut gw ini udah agak diluar batas.. dalam hal ini seperti mengkomersilkan
niat orang untuk membantu. Ya tapi sekali lagi ini sah-sah saja. Pada intinya
kemurnian unsur sosial dari suatu kegiatan CSR didasari pada niatannya. Kalau
memang niat awalnya untuk mendongkrak penjualan maka itu bukan CSR, bisa jadi
CSeMR corporate social.. eh! Marketing Responsibility! Dan sosialnya dijadikan
“alat” atau hanya sebagai atribut konsep promosi semata. Yah selama konsumen
juga masih mau berperan serta dan kegiatan sosial yang dijanjikan disalurkan
dengan benar, why not? Karena tetap bisa membantu orang yang membutuhkan.
5.
CSR untuk Sustainability Perusahaan Jangka Panjang
Nah menurut gw, yang paling ideal adalah tujuan yang ini..
yaitu untuk sustainability perusahaan jangka panjang. Apa maksudnya? Konsep
bisnis sekarang itu sudah berubah, jadi pastikan mindset Anda juga sudah
berubah. Kalau dulu orientasi bisnis pada profit jangka pendek, selama dapet
chuan gede sekarang, lakukan! Tapi besok-besok masyarakatnya jatuh miskin ga
bisa beli produk kita lagi. Nah konsep bisnis sekarang yang sudah dijalankan
para pebisnis global seperti Unilever dan HP bahwa perusahaan harus memandang
bisnis dengan jangka panjang. Bahwa kewajiban perusahaan untuk memastikan
masyarakat terutama konsumen mereka juga berkembang bersama. Mengapa? Karena
apabila mereka musnah maka perusahaanpun akan musnah. Kegiatan CSR menjadi
salah satu media untuk menjaga sustainability masyarakat itu sendiri. Seperti
pada case study yang saya presentasikan dalam sebuah theatrical di Case Study
Competition MM Unpar beberapa bulan lalu mengenai CSR Indosat dengan basis
tujuan utama sustainability society tersebut. Dalam strategi CSR-nya Indosat
memiliki berbagai rangkaian garapan isu, antara lain IndonesiaBelajar,
IndonesiaSehat, IndonesiaHijau, IndosatPeduli dan Berbagi bersama Indosat.
Berbagai kegiatan riil yang Indosat lakukan melalui berbagai program tersebut
dengan tujuan untuk menjaga agar masyarakat Indonesia selalu bertumbuh, karena
apabila masyarakat Indonesia terutama pada area garapan produk mereka sustain,
memiliki kemampuan ekonomi yang signifikan maka sustainability produk dan
company Indosatpun akan terjamin. Setiap tahunnya Indosat mengangkat tema
sebagai tema tahunan kegiatan CSR mereka, seperti tema ‘Indosat Cinta
Indonesia’ di tahun 2008 dan ‘Satukan Cinta Negeri’ di tahun 2010 ini. Ada
baiknya strategi CSR yang Anda lakukan terintegrasi dengan Business Plan
perusahaan secara jangka panjang. Hal ini memberi manfaat agar dana yang Anda
keluarkan pun memiliki manfaat yang selaras dengan strategi bisnis secara
keseluruhan.
Banyak praktisi maupun akademisi yang kian berargumen
mengenai tujuan dan penerapan CSR yang kian dinilai melenceng. Tapi apapun
bentuk kegiatannya, apapun caranya, CSR hanya bisa dinilai sebagai tujuan
sosial dilihat dari niat awalnya. Apabila niat awalnya sosial, tetapi diliput
berbagai media ya tidak masalah. Dan selama perusahaan memiliki kepedulian
untuk berbagi.
C.
Dampak CSR Bagi Masyarakat
CSR akan lebih berdampak positif bagi masyarakat; ini akan
sangat tergantung dari orientasi dan kapasitas lembaga dan organisasi lain,
terutama pemerintah. Studi Bank Dunia (Howard Fox, 2002) menunjukkan, peran
pemerintah yang terkait dengan CSR
meliputi pengembangan kebijakan yang menyehatkan pasar, keikut sertaan sumber
daya, dukungan politik bagi pelaku CSR,
menciptakan insentif dan peningkatan kemampuan organisasi. Untuk Indonesia,
bisa dibayangkan, pelaksanaan CSR
membutuhkan dukungan pemerintah daerah, kepastian hukum, dan jaminan ketertiban
sosial. Pemerintah dapat mengambil peran penting tanpa harus melakukan regulasi
di tengah situasi hukum dan politik saat ini. Di tengah persoalan kemiskinan
dan keterbelakangan yang dialami Indonesia, pemerintah harus berperan sebagai
koordinator penanganan krisis melalui CSR
(Corporate Social Responsibilty). Pemerintah bisa menetapkan
bidang-bidang penanganan yang menjadi fokus, dengan masukan pihak yang
kompeten. Setelah itu, pemerintah memfasilitasi, mendukung, dan memberi
penghargaan pada kalangan bisnis yang mau terlibat dalam upaya besar ini.
Pemerintah juga dapat mengawasi proses interaksi antara pelaku bisnis dan
kelompok-kelompok lain agar terjadi proses interaksi yang lebih adil dan
menghindarkan proses manipulasi atau pengancaman satu pihak terhadap yang lain.
The Casino City NJ (Things to Know) - Mapyro
ReplyDeleteCasino City is a neighborhood in New York City, New York. It is 경상북도 출장안마 home to a casino, bar, and poker 군포 출장안마 room. The 경산 출장샵 casino is 계룡 출장안마 owned and operated by Vici 의정부 출장마사지 Properties