Friday, October 24, 2014

Sistem Pendukung Keputusan

Sistem adalah koleksi dari objek-objek, seperti: manusia, sumber daya, konsep, dan prosedur yang diharapkan dapat:
membentuk fungsi yang dapat dikenali, atau menyediakan maksud (tujuan) tertentuèTurban (2005)

Kinerja Sistem
Efektivitas, derajat yang mana suatu tujuan dapat dicapai (difokuskan pada hasil akhir). “Melakukan sesuatu yang tepat”Efisiensi, ukuran penggunaan input (sumber daya) untuk mencapai output. “Melakukan sesuatu dengan tepat” èRaymond McLeod, Jr. (1998):
Sebuah sistem yang menyediakan kemampuan untuk penyelesaian masalah dan komunikasi untuk permasalahan yang bersifat semi-terstruktur.


Bonczek, dkk. (1980):
“Sistem pendukung keputusan merupakan suatu sistem komputer yang berisi 3 komponen interaksi, yaitu: sistem bahasa (mekanisme komunikasi antara pengguna dengan komponen lain dalam DSS), sistem pengetahuan (gudang pengetahuan dari domain permasalahan yang berupa data atau prosedur), dan sistem pemrosesan masalah (hubungan antara 2 komponen yang berisi 1 atau lebih kapabilitas dalam memanipulasi masalah yang dibutuhkan dalam pengambilan keputusan)”.

Little (1970):
“Sistem pendukung keputusan adalah sekumpulan prosedur berbasis model untuk memproses data dan memberikan pertimbangan kepada seorang manajer dalam membuat keputusan”.
Alter (1980), memberikan definisi terhadap DSS dengan membandingkannya dengan electronics data processing (EDP)

Moore & Chang (1980):
“Sistem pendukung keputusan adalah sistem yang memiliki kemampuan dalam mendukung analisis data dan pemodelan keputusan dengan berorientasi pada perencanaan masa depan dan digunakan dalam jangka waktu yang tak tentu”.

Keen (1980):
“Sistem pendukung keputusan diaplikasikan pada situasi dimana sistem dikembangkan hanya melalui proses adaptasi selama pembelajaran atau evolusi”.

Metode yang digunakan
   1.       Masalah optimasi pada perancangan teknik. 
 Ø  Linear programming
 Ø  Quadratic programming
 Ø  Generalized Reduced Gradient method
 Ø  Sequential Quadratic Programming
 Ø  Augmented Lagrangian Method
 Ø  Genetic Algorithms
 Ø  Simulated Annealing

Perancangan probabilitas dengan metode statistik: Statistical Interval Estimation (Confidence Interval, Tolerance Interval, and Prediction Interval, dll); Analysis of Variance (ANOVA); Factorial and Fractional; Factorial Design of Experiments (DOE) dan Regression Analysis.
Utility analysis & risk profile (Von Neumann & Morgenstern utility method)
Robust design (Taguchi method)
   2.       Pengambilan keputusan di bawah ketidakpastian:
Menggunakan pertimbangan subyektif dan atau menghimpun data baru (teorema Bayes)
   3.       Multicriteria decision making di bawah kepastian:
  Ø  Multi Attribute Decision Making (MADM): Pugh’s selection method, Quality Function Deployment (QFD), Analytic Hierarchy Process (AHP).
  Ø   Multi Objective Decision Making
   4.       Multicriteria decision making di bawah resiko dan ketidakpastian:
Ø  Teori himpunan fuzzy
Ø  Multi Attribute Utility Theory (MAUT)
Ø  Decision tree
Ø  Bayesian method
   5.       Pengambilan keputusan terdistribusi, dilakukan melalui tahap-tahap:
Ø  Definition phase
Ø  Conceptual phase
Ø  Embodiment phase
Ø  Detail phase
Klasifikasi DSS
  1.       Model-driven DSS.
 Ø  Mengakses dan memanipulasi model statistik, keuangan, optimasi, atau model simulasi.
 Ø  Menggunakan data dan parameter yang diberikan oleh untuk menugaskan pengambil keputusan dalam menganalisis situasi.
 Ø  Tidak membutuhkan data secara intensif.
  2.       Communication-driven DSS
Ø  Mengakomodasi dukungan dari beberapa pengambil keputusan dalam berbagi tugas.
Ø  Data-driven DSS
Ø  Mengakses dan memanipulasi data runtun waktu.
  3.       Document-driven DSS
Pengaturan, temu kembali, memanipulasi informasi yang tidak terstruktur dalam berbagai format elektronik.
  4.       Knowledge-driven DSS
Penyelesaian masalah tertentu yang disimpan sebagai fakta, aturan, prosedur, atau struktur lain yang sejenis.


Sejarah DSS
 n  Teori tentang pengambilan keputusan organisasi dikembangkan di Carnegie Institute of Technology (akhir tahun 1950an – awal tahun 1960an).
 n  Implementasi DSS tersebut dalam bentuk sistem komputer interaktif dilakukan di Massachusetts Institute of Technology (tahun 1960an)
 n  Konsep DSS menjadi area riset (pertengahan 1970 – 1980an).
 n  Dikembangkan executive information systems (EIS), group decision support systems (GDSS), dan organizational decision support systems (ODSS) untuk single user berbasis model (pertengahan 1980)
 n  Dikembangkan data warehousing dan on-line analytical processing (OLAP)  (awal tahun 1990).
 n  Dikembangkan aplikasi analitik berbasis web (awal tahun 2000)






No comments:

Post a Comment