Proses Pemodelan Keputusan
Alasan
perlunya pemodelan:
Proses
membuat suatu keputusan bukanlah sebuah proses yang mudah.
Beberapa
tahap harus dilalui untuk mendapatkan keputusan yang tepat.
Turban
(2005) mengusulkan empat tahapan yang harus dilalui dalam membentuk suatu keputusan
Identifikasi Masalah
Pada
tahap ini akan dilakukan identifikasi terhadap permasalahan yang ada terkait
dengan:
Ø
kebutuhan-kebutuhan
untuk menyelesaikan masalah,
Ø
beberapa
peluang yang ditemukan dalam penyelesaian masalah.
Secara
lebih detil, pada tahap ini dilakukan serangkaian aktivitas sebagai berikut.
1.
Mengidentifikasi
tujuan organisasi atau tujuan pencapaian masalah.
2.
Mengidentifikasi
prosedur-prosedur yang perlu disiapkan dalam mencari atau melacak adanya
permasalahan.
Melakukan pengumpulan data.
Ada
beberapa kendala yang dimungkinkan akan ditemui selama proses koleksi data ini,
antara lain (Turban, 2005: 54).
Ø
Ketaktersediaan
data. Hal ini mengakibatkan model yang akan dibentuk akan memberikan hasil yang
tidak akurat.
Ø
Biaya
yang dikeluarkan untuk mendapatkan data cukup mahal.
Ø
Data
yang diperoleh tidak cukup akurat dan tepat.
Ø
Estimasi
sering kali bersifat subyektif.
Ø
Data dimungkinkan tidak aman.
Ø
Data-data penting yang mempengaruhi hasil adakalanya
bersifat kualitatif.
Ø
Data yang ada sangat banyak.
Ø
Terkadang diasumsikan bahwa data yang akan datang
memiliki karakteristik yang sama dengan data saat ini. Oleh karena itu, apabila
hal ini tidak terjadi, maka perlu adanya suatu metode untuk memprediksi adanya
perubahan tersebut.
Melakukan
klasifikasi permasalahan.
Klasifikasi dilakukan untuk menentukan
kategori permasalahan.
Melakukan dekomposisi permasalahan.
Aktivitas
ini diperlukan apabila permasalahan yang timbul terlalu kompleks sehingga perlu
dipecah lagi menjadi beberapa sub permasalahan.
Kepemilikan masalah,
artinya
permasalahan dianggap ada apabila ada seseorang atau sekelompok orang yang
tanggap untuk mengatasi permasalahan tersebut dan organisasi merasa mampu untuk
menyelesaikan masalah tersebut.
p Hasil
akhir dari tahap ini adalah pernyataan masalah secara formal (formal problem
statement).
Perancangan
1.
Aktivitas
yang dilakukan:
Ø
Formulasi
model (normatif atau deskriptif).
Ø
Pemilihan
kriteria-kriteria. Kriteria adalah hal-hal apa saja yang menjadi bahan
pertimbangan bagi pengambil keputusan untuk memutuskan alternatif terbaik.
Ø
Pencarian
beberapa alternatif. Ø
Mengukur
dan memprediksi terhadap hasil yang terjadi.
2.
Hasil
akhir dari tahap ini adalah alternatif-alternatif.
Pemilihan
Ø
Pada
tahap ini akan dilakukan pencarian cara yang paling tepat untuk melakukan aksi,
melakukan evaluasi dan pemilihan terhadap solusi yang paling cocok.
Ø
Untuk
melakukan pencarian cara yang paling tepat untuk melakukan aksi dapat dilakukan
melalui:
Ø
teknik-teknik
analitik;
Ø
menggunakan
algoritma.
Ø
Proses
evaluasi pada pemilihan alternatif dapat dilakukan dengan berbagai cara.
Ø
Apabila
suatu alternatif dimungkinkan memiliki beberapa tujuan, maka perlu ada
pembandingan antar tujuan yang dicapai tersebut.
Ø
Proses
pembandingan ini dapat dilakukan melalui analisis sensitivitas atau analisis what-if.
Ø
Analisis
sensitivitas umumnya digunakan untuk menentukan tingkat robustness
apabila diberikan beberapa alternatif.
Ø
Sedangkan
analisis what-if digunakan untuk melihat adanya perubahan mayor pada
parameter-parameter.
Ø
Secara
rinci, pada tahap pemilihan ini akan dilakukan beberapa aktivitas antara lain:
Ø
Menghasilkan
solusi dari model yang diformulasikan pada tahap perancangan.
Ø
Melakukan
analisis sensitivitas.
Ø
Menyeleksi
alternatif-alternatif yang terbaik.
Ø
Melakukan
perencanaan untuk tahap implementasi.
Hasil akhir dari tahap ini adalah solusi.
Implementasi
Pada
tahap ini akan diimplementasikan hasil (solusi) yang telah diperoleh dalam
tahap pemilihan
No comments:
Post a Comment