Sunday, October 26, 2014

Proses Pemodelan Keputusan

Proses Pemodelan Keputusan
Alasan perlunya pemodelan:
Proses membuat suatu keputusan bukanlah sebuah proses yang mudah.
Beberapa tahap harus dilalui untuk mendapatkan keputusan yang tepat.
Turban (2005) mengusulkan empat tahapan yang harus dilalui dalam membentuk suatu keputusan 




Identifikasi Masalah
Pada tahap ini akan dilakukan identifikasi terhadap permasalahan yang ada terkait dengan:
 Ø  kebutuhan-kebutuhan untuk menyelesaikan masalah,
 Ø  beberapa peluang yang ditemukan dalam penyelesaian masalah.

Secara lebih detil, pada tahap ini dilakukan serangkaian aktivitas sebagai berikut.
  1.      Mengidentifikasi tujuan organisasi atau tujuan pencapaian masalah.
  2.      Mengidentifikasi prosedur-prosedur yang perlu disiapkan dalam mencari atau melacak adanya permasalahan.
Melakukan pengumpulan data.
Ada beberapa kendala yang dimungkinkan akan ditemui selama proses koleksi data ini, antara lain (Turban, 2005: 54).
 Ø  Ketaktersediaan data. Hal ini mengakibatkan model yang akan dibentuk akan memberikan hasil yang tidak akurat.
 Ø  Biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan data cukup mahal.
 Ø  Data yang diperoleh tidak cukup akurat dan tepat.
 Ø  Estimasi sering kali bersifat subyektif.
 Ø  Data dimungkinkan tidak aman.
 Ø  Data-data penting yang mempengaruhi hasil adakalanya bersifat kualitatif.
 Ø  Data yang ada sangat banyak.
 Ø  Terkadang diasumsikan bahwa data yang akan datang memiliki karakteristik yang sama dengan data saat ini. Oleh karena itu, apabila hal ini tidak terjadi, maka perlu adanya suatu metode untuk memprediksi adanya perubahan tersebut.


Melakukan klasifikasi permasalahan.
 Klasifikasi dilakukan untuk menentukan kategori permasalahan.
Melakukan dekomposisi permasalahan.
Aktivitas ini diperlukan apabila permasalahan yang timbul terlalu kompleks sehingga perlu dipecah lagi menjadi beberapa sub permasalahan.
Kepemilikan masalah,
artinya permasalahan dianggap ada apabila ada seseorang atau sekelompok orang yang tanggap untuk mengatasi permasalahan tersebut dan organisasi merasa mampu untuk menyelesaikan masalah tersebut. 
p  Hasil akhir dari tahap ini adalah pernyataan masalah secara formal (formal problem statement).


Perancangan
  1.      Aktivitas yang dilakukan:
 Ø  Formulasi model (normatif atau deskriptif).
 Ø  Pemilihan kriteria-kriteria. Kriteria adalah hal-hal apa saja yang menjadi bahan pertimbangan bagi pengambil keputusan untuk memutuskan alternatif terbaik.
 Ø  Pencarian beberapa alternatif.   Ø  Mengukur dan memprediksi terhadap hasil yang terjadi.
  2.      Hasil akhir dari tahap ini adalah alternatif-alternatif.

Pemilihan
 Ø  Pada tahap ini akan dilakukan pencarian cara yang paling tepat untuk melakukan aksi, melakukan evaluasi dan pemilihan terhadap solusi yang paling cocok.
 Ø  Untuk melakukan pencarian cara yang paling tepat untuk melakukan aksi dapat dilakukan melalui:   
 Ø  teknik-teknik analitik;
 Ø  menggunakan algoritma.
 Ø  Proses evaluasi pada pemilihan alternatif dapat dilakukan dengan berbagai cara.
 Ø  Apabila suatu alternatif dimungkinkan memiliki beberapa tujuan, maka perlu ada pembandingan antar tujuan yang dicapai tersebut.
 Ø  Proses pembandingan ini dapat dilakukan melalui analisis sensitivitas atau analisis what-if.
 Ø  Analisis sensitivitas umumnya digunakan untuk menentukan tingkat robustness apabila diberikan beberapa alternatif.
 Ø  Sedangkan analisis what-if digunakan untuk melihat adanya perubahan mayor pada parameter-parameter.
 Ø  Secara rinci, pada tahap pemilihan ini akan dilakukan beberapa aktivitas antara lain:
 Ø  Menghasilkan solusi dari model yang diformulasikan pada tahap perancangan.
 Ø  Melakukan analisis sensitivitas.
 Ø  Menyeleksi alternatif-alternatif yang terbaik.
 Ø  Melakukan perencanaan untuk tahap implementasi.
     Hasil akhir dari tahap ini adalah solusi.


Implementasi
Pada tahap ini akan diimplementasikan hasil (solusi) yang telah diperoleh dalam tahap pemilihan














No comments:

Post a Comment